Debat Terakhir: Program AFO Dinilai Sederhana namun Realistis

 

NIAS, ATENSINEWS.co - KPU Nias melaksanakan debat publik terhadap dua Paslon bupati dan wakil bupati Nias periode 2024-2029 dengan tema "Infrastruktur dan SDM serta Digitalisasi, Tata Pemerintahan" di aula Paroki Kristus Raja Gido, Nias, Selasa (12/11/2024).

Dalam debat yang menyuguhkan beberapa sesi, kedua Paslon, yakni nomor urut 1 Yaatulo Gulo-Arota Lase (Yaatulo-Arota) dan Paslon nomor 2 Alinuru Laoli dan Faozanolo Zai (AFO) tampil memaparkan visi misi pada sesi awal.

Yaatulo-Arota selaku petahana menyampaikan visi maju dan berkelanjutan. Mereka kemudian memaparkan sejumlah misi diantaranya, pembangunan wilayah desa agar terakses baik, kemudian ibukota kabupaten terbangun.

Pembangunan SDM aparatur dan masyarakat terus dilanjutkan, termasuk pemantapan digitalisasi hingga tata kelola pemerintahan.

Pasangan ini banyak memaparkan hasil hasil yang telah dicapai dalam beberapa tahun terakhir selaku petahana, misalnya perampingan organisasi perangkat daerah (OPD) sehingga diklaim kaya fungsi dan efektif.

Paslon Yaatulo-Arota dikatakan membangun sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) lintas OPD hingga desa desa. Dengan berbagai sistem digitalisasi Yaatulo mengklaim semua perangkat desa melek digital.

Bidang infrastruktur dan sistem sanitasi, petahana mengaku membangun 200 rumah tidak layak huni serta jamban.

Sementara, pemaparan program yang disampaikan AFO dinilai cukup realistis karena mengena kepada kondisi dan kebutuhan masyarakat Nias saat ini.

AFO menjelaskan, pihaknya memiliki program unggulan bidang pertanian sesuai warga Nias mayoritas sebagai petani. Disamping itu sektor lain menjadi perhatian serius yakni, infrastruktur jalan, pariwisata, kesehatan hingga budaya dan agama.

Saat ini warga Nias tidak membutuhkan hal yang muluk muluk, namun menginginkan adanya pemenuhan kebutuhan dasar mendesak seperti air bersih, listrik desa, irigasi, pendidikan hingga internet agar masyatakat menyatu dalam kemajuan serba digital.

AFO akan melakukan inventarisir potensi dan sumber daya alam untuk dapat dieksplorasi dalam meningkatkan pendapatan asli darah (PAD) untuk mendukung pembangunan dalam mensejahterakan masyarakat.

"Banyak keluarga tidak mampu mengkuliahkan anak, sehingga kami memprogramkan setiap keluarga harus menghasilkan sarjana, caranya dengan mendorong perbaikan perekonomian," jelas Faozanolo.

Masyarakat dan anak anak tamatan SMA/SMK akan lebih ditingkatkan kemampuannya dengan memfasilitasi pelatihan pada balai balai latihan kerja (BLK) yang akan didirikan, sehingga mereka bukan menjadi pencari kerja, namun pencipta kerja yang membantu meringankan beban pemerintah.

AFO juga berjanji, penempatan pejabat akan dilakukan sesuai kemampuan hang dimiliki serta mengutamakan aparatur warga Kabupaten Nias. Debat  berlanjut hingga sesi selanjutnya hingga penutup. (Red)

0 Komentar